Sabtu, 22 Agustus 2015

Carolina Sri Rahayu


Carolina SR......

Nama gadis ini tidak ada artinya jika dibandingkan nama CONNIE. Ia merupakan kesayangan Bapak Kost yang juga merupakan Ka-jur FT-Sipil. Menurut survey ciri khas nya adalah kecepatan suaranya yang lebih cepat dari kecepatan cahaya. Biarpun di malam gelap gulita atau sejauh apapun pasti kita dapat membedakannya dengan baik antara connie dengan yang lain.


Ia termasuk gadis low profile, walaupun sering bergaul di kalangan selebritis ia tidak pernah membesar-besarkannya. Mungkin kalau ia mau menggenalkan dengan salah satu temannya yang lagi in saat ini, barangkali salah satu dari sipil’91 bisa tampil sebagai pemain sinetron atau paling tidak sebagai penari latar untuk Meggi Z.

Kata-katanya yang masih tergiang adalah “Habis contohnya begini sih, Pak?”. Ini terbentuk secara alami waktu asistensi tugas ketika kehabisan jawaban. Menurut sumber yang bisa dipercaya ia telah menemukan paten untuk kosa kata baru dalam bahasa Inggris, yaitu Connie Have, ini dapat ditemukan dalam berbagai barang miliknya kecuali underwear kali yach ? (he..he..he..).


Akibat hasrat membangun desanya yang sangat besar, tanpa pikir panjang ia mendahului teman-teman. Sangat disayangkan waktu itu ia melakukan hal tersebut, sehingga tidak sempat bergabung dengan anak-anak orang kaya. Suatu ketika ia muncul di kampus, mungkin karena merasa bersalah waktu meninggalkan kami dulu. Ia pun tidak lupa membahagiakan gerombolan si berat sebelum kembali ke desa untuk mencari kehidupan duniawi, di tengah-pesta pora ia menceritakan sebuah kisah mengapa waktu itu meninggalkan kami. Kisah tersebut ialah waktu skripsi ia telah berbuat aib dengan menghancur-leburkan sebuah alat Laboraturium yang mahal harganya, karena harus mengganti ia pun segera membanting tulang. Untuk beberapa saat, suasana menjadi hening dan kami mengheningkan cipta sambil tak lupa pesan tempe penyek di restoran Bebas Parkir.
  
Di tengah hancurnya perekonomian Indonesia, ia mengalami PHK untuk beberapa lama. Ia mencoba mengambil kursus Bahasa Inggris yang kemudian dipraktekkan langsung dengan ayam-ayamnya. Karena ia termasuk deretan top 10 di kampus sangat mudah baginya mendapatkan pekerjaan, seperti Lady Escort yang di tolaknya dengan alasan …… emangnya gue cewek apaan !!!, dan terdamparlah do’i di “Orang Tua” group sebagai tester.
Saat mulai bertugas ia mendapati banyak mantan mahasiswa UB menjadi rekan sekerja. Bukan itu saja, malah mendapati teman kuliahnya Mr. DM (bukan nama sebenarnya) melamar disana, ironis dan tragis memang perusahaannya bekerja tidak dapat menyatukan mereka sebagai rekan kerja.

Tapi ia tetap tidak melupakan teman-temannya, walaupun mungkin teman-teman telah melupakannya (he..he..he..), ia masih sempat menjanjikan kebahagiaan kepada dua mahluk hidup yang masih terkatung-katung di tengah kejamnya Ibu Kota.

Tuhan masih belum mengizinkan ke dua mahluk malang ini dewasa, sehingga mereka-pun terkapar saat perang belum mulai. Diliputi rasa salah yang dalam ia menjanjikan kebahagiaan dalam bentuk lain guna menghibur hati yang luka.

Teman-teman akan bingung 100% bila bertemu dengannya  disebabkan perubahan fisiknya yang mendasar, namun ciri khas tetap tidak berubah, so sipil’91 masih dalam mengenalinya. Menurut kabar terakhir ia telah memneli sebuah Handphone dikarenakan terpengaruh oleh oknum Mr. H.